Wahai Singapura

Semakin hari semakin rasa diriku ini ,

jauh daripada masyarakat,seolah-olah diriku ini tiada apa-apa

di mata mereka .

Dulu ku akui ,ku punyai segala-galanya

yang menjadikan diriku ,perhatian manusiawi.

selama beberapa tahun hidup ku ini ,ku berkorban segalanya

untuk sanak saudara ,keluarga dan sahabat handai .

Betapa dalamnya kasihku kepada mereka ,yang tahu ,

hanya tuhan yang esa.

tapi sayang sekali ,setelah ku pilih jalan yang redup di

sisi mata dunia ,

maka aku disisihkan

Apakah perlu aku kembali kepada kehidupan ku yang lama ,

hanya semata-mata untuk raikan kasih sayang mereka kembali?

Tidak mungkin sekali-kali  !

biarlah mereka menimbang dan mengukur diri mereka sendiri ,

apakah patut mereka menyombongkan diri,

setelah aku pilih jalan ini .

Biarlah ku hilang kasih sayang orang yang sangat ku sayangi ,

asalkan ku tidak hilang kasih sayang illahi

Di suatu masa,

ku terkenangkan akan orang yang banyak berjasa kepadaku ,

                         mana yang sudah pergi menyambut seruan illahi

mana yang masih terus menghirup udara yang fana` ini.

Wahai kenalan ku di SINGAPURA INI ,

Ku amat banyak terhutang budi kepadamu

yang taklah dapat aku menyebut nama satu persatu .

Walau ketika ku senang atau ketika ku susah ,

walau ketika ku duka atau ketika ku bahagia ,

kalian tetap jua bersamaku

Budi kalian akan tetap ku kenangi selalu ,

Agar ku tidak lupa siapa diriku !